Dalam administrasi pemerintahan Kabupaten Banyumas terbagi dalam 27 Kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan 331 desa/kelurahan.
Dalam peta geografis dan jaringan transportasi darat Purwokerto sangat strategis karena menjadi titik simpul pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yaitu Cilacap, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Cirebon dan Semarang baik jaringan jalan raya maupun jalan kereta api.
Kesadaran penataan ruang telah lama disadari baik oleh Pemerintah maupun masyarakat yang direpresentasikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyumas, nampak telah dimilikinya Peraturan Daerah tentang Penataan Ruang, saat ini sedang dilakukan revisi RTRW. Dalam peraturan daerah tersebut tercantum arahan pembagian Satuan Wilayah Pembangunan, Tata Guna Lahan dan lain sebagainya.
Banyumas pada periode 2016-2019 mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,29. Pada tahun 2020 tercatat sebesar -1,65% (yoy), menurun dibandingkan tahun sebelumnya, searah dengan daerah lain yang juga mengalami kontraksi pertumbuhan.
Investasi memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Kabupaten Banyumas. Hal ini tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang memiliki kontribusi sebesar 36,44%% atau tertinggi kedua setelah konsumsi RT dalam struktur PDRB Banyumas. Pada periode 2016-2019, PMTB Banyumas secara konsisten tumbuh di atas 5% (yoy).
Dalam hal investasi, mendasarkan pada pertambahan unit usaha baru (sektor formal) periode 2016-2019, sektor yang paling signifikan bertumbuh investasinya adalah Industri Pengolahan, Pertambangan dan Penggalian, Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi, Kontruksi dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.
Kawasan Industri Blok Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster adalah Kawasan industri yang dikembangkan dengan konsep Industry 4.0 end Green Eco Industry. Lokasi berada di Kecamatan Wangon dan berjarak 33 Km dari Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.
Peluang investasi prospektif industri pengolahan antara lain perusahaan kawasan industri, industri packaging, agro industri maupun industri padat tenaga kerja karena ketersediaan tenaga kerja yang relatif murah namun produktif di Kabupaten Banyumas.