Kawasan Industri “Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster”
Kawasan industri yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan konsep Industry 4.0 and Green Eco Industry.
Lokasi : Desa Randegan dan Desa Wangon Kecamatan Wangon dan Desa Parungkamal Kecamatan Lumbir
Area : > 54,84 Ha (Lahan aset Pemerintah Daerah)
Slight Overview
- Potensi Tenaga Kerja Produktif sebesar 60% ∑ Penduduk Kab. Banyumas
- Lahan pertanian non produktif
- Memiliki konektifitas dengan jalur Jalan Nasional
- Keterjangkauan terhadap gerbang masuk jalur Tol Trans Jawa sekitar 120 Km
- Rencana pembangunan Jalur Tol Tegal – Cilacap (melintasi Kawasan Industri Blok Seti Wangon)
- Kawasan Industri Blok Seti Wangon berjarak 33 Km dari Cilacap di mana terdapat Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
- Kawasan Industri Blok Seti Wangon berjarak 18 Km dari Bandara Tunggul Wulung Cilacap
- Kawasan Industri Blok Seti Wangon berjarak 50 Km dari Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga
- Kawasan Industri Blok Seti Wangon berjarak 130 Km dari Bandara Internasional Yogyakarta
- Kawasan Industri Blok Seti Wangon berjarak 250 Km dari Pelabuhan Tanjung Emas dan Bandara Internasional Jend Ahmad Yani Semarang
- Kawasan Industri Blok Seti Wangon berjarak 330 Km dari Pelabuhan Internasional Karawang
- Kawasan Industri Blok Seti Wangon berjarak 360 Km dari Pelabuhan Internasional Tanjung Periok dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta
Konsep Masterplan Kawasan Industri “Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster”
Kavling Industri
- Luas kavling industri maksimum 70% dari total luas area
- Dalam 1 kavling industri memiliki luas 1 Ha
- Alokasi untuk Industri Kecil Menengah (IKM) seluas 3 Ha
- Daya tampung industri manufacture sekitar 18 – 21 Unit
Ruang Terbuka Hijau
- Direncanakan seluas 10% dari total luas area
- Setiap kavling tetap dibebankan untuk penyediaan RTH privat sebesar 20% dari lahan kavling
Infrastruktur Dasar dan Penunjang
- Direncanakan seluas 8-12% dari total luas area
- Infrastruktur dasar meliputi : instalasi pengolahan air baku (utility shaft dengan kebutuhan 27,5-37,5 liter/detik), instalasi pengolahan air limbah (IPAL-utility shaft), instalasi energi listrik (PLN-utility shaft dan Solar Cell dengan kebutuhan 7,5 -10 MVA) dan telekomunikasi (jaringan fiber optic-utility shaft dengan kebutuhan 1.000-2.000 SST)
- Sarana penunjang yang meliputi : perumahan, pelayanan kesehatan, pemadam kebakaran, pengolahan sampah sementara (3 armada sampah dan 3 unit pengolahan sampah, perkiraan sampah 200 m3 per hari), peribadatan, fasilitas olah raga, kantor pengelola dan fasilitas komersial/pertokoan
Jalan dan Saluran
- Direncanakan seluas 8-12% dari total luas area
- Jalan masuk utama/entrance direncanakan dengan bentang damija 25m
- Jalan lingkungan di dalam areal direncanakan lebar 7 – 10m
- Saluran direncanakan dengan system sustainable development
- Pada jalur entrance drainase diletakkan ditengah median dengan system ponded water untuk mereduksi run off, dan Zero Delta Q (drainase, sumur resapan dan biopori-utility shaft) di tiap kavling