TEMU USAHA “Naik Kelas Melalui Manajemen Visioner dan Tangguh”
Purwokerto, 13 Nopember 2018, bertempat di Java Heriatage Hotel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Banyumas menggelar Temu Usaha Lintas Stakeholders Tahap II Tahun 2018. Agenda ini merupakan perhelatan yang kedua kali untuk Tahun Anggaran 2018.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Banyumas, Herni Sulasti, SH.,MH. menyampaikan dalam sambutannya bahwa Temu Usaha Lintas Stakeholders dimaksudkan untuk meningkatkan iklim investasi Kabupaten Banyumas. “Naik Kelas Melalui Manajemen Visioner dan Tangguh” menjadi tema agenda kali ini. Harapannya, akan terjadi peningkatan kualitas pengelolaan usaha para pelaku UMKM sehingga semakin eksis dan mampu menembus pasar yang lebih luas.
Asisten Ekonomi Pembangunan (Asekbang) Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Ir. Didi Rudwianto, SH.,M.Si. yang hadir mewakili Bupati Banyumas menyampaikan harapannya bahwa majelis ini bisa menjadi madrasah (baca: sekolah) yang menambah ilmu dan menemukan hikmah. Beliau juga berharap forum strategis ini mampu meningkatkan sinergitas antar pelaku usaha sehingga berdampak positif terhadap akselerasi tumbuh kembang dan geliat usaha khususnya di lingkungan Kabupaten Banyumas.
Keberadaan UMKM secara nyata telah berkontribusi pada pemerataan pendapatan. UMKM sebagai katup pengaman dan stabilisator serta padat karya, terbukti ketangguhannya saat terjadi krisis ekonomi, UMKM mampu menyerap tenaga kerja dan menekan angka pengangguran. Sejalan dengan semangat menumbuhkembangkan, pelaku UMKM perlu meningkatkan kualitas pengelolaan, daya saing, askes pasar dan memperluas jejaring.
Sebagai satu catatan, ada perubahan geo-strategi ketika rel ganda selesai yang mana Banyumas akan menjadi tujuan favorit untuk banyak hal antara lain pariwisata, pendidikan, serta investasi. Hal ini merupakan peluang yang harus mampu dimaksimalkan secara brilian oleh para pelaku usaha khususnya UMKM. Disamping itu, Landasan Udara Wirasaba yang akan segera selesai pasti membuat Banyumas lebih ramai dikunjungi. Sejalan dengan itu, Pemerintah akan terus memfasilitasi pelaku usaha termasuk UMKM sehingga lebih siap dalam menangkap peluang dan lebih mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.
Terkait dengan produk, pembangunan brand perlu didorong agar UMKM lebih eksis dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Jejaring usaha juga harus terus diperluas sebab memiliki korelasi dengan percepatan pertumbuhan. Semua itu harus diikuti dengan keterbangunan super team yang mana ragam bakat dan potensi dapat berkolaburasi ke arah yang lebih kreatif dan inovatif sehingga berujung pada peningkatan produktivitas.
Secara umum, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Kabupaten Banyumas, Ir. Didi Rudwianto, SH.,M.Si. menghimbau agar semua stakeholder turut berpartisipasi mewujudkan Banyumas sebagai daerah ramah investasi. Dengan demikian, geliat ekonomi akan semakin mensejahterakan masyarakat Banyumas.
Agenda Temu Usaha Lintas Stakeholder Tahap II Tahun 2018 ini menghadirkan 2 (dua) narasumber yaitu:
- Muhammad Arsad Dalimunte dari Kamar Dagang Industri (KADIN) Kabupaten Banyumas;
- Sani Bayu Krisna, Company Representative Panorama Semesta (Java Heritage Hotel);
Diskusi dimoderatori oleh Dimas Gustaman dari HIPMI (himpunan Pengusaha Muda Indonesia) yang juga merupakan konsultan pengembangan SDM. Mengawali sesi diskusi, Dimas Gustaman selaku moderator menyampaikan bahwa industri telah mengalami 4 (empat) fase yaitu:
- Revolusi 1.0 era perang dunia I dan II yang mana bisnis dikuasai oleh negara-negara besar seperti Amerika dan Eropa. Saat itu, kekuatan bisnis sangat dipengaruhi oleh militer;
- Revolusi 2.0 dimana yang menguasai bisnis adalah para pemilik bisnis itu sendiri;
- Revolusi 3.0 dimana kekuatan bisnis terletak pada kualitas SDM-nya;
- Revolusi 4.0 dimana yang menguasai dunia bisnis adalah para pelau bisnis yang memiliki data dan menguasai teknologi;
Sejalan dengan itu, pelaku usaha tidak terkecuali UMKM harus merevolusi diri jika ingin sukses dan eksis di era revolusi 4.0. Dalam presentasinya, Sani B. Krisna mengangkat tentang eksistensi UMKM di era modern. Beliau menggiring para pelaku UMKM meningkatkan orientasinya dari produk rumahan menjadi produk yang lebih modern. Pemanfaatan teknologi seperti media sosial disarankan untuk meningkatkan brand produk yang berujung pada perluasan pasar.
Arsad Dalimunte dari KADIN mengawali presentasinya dengan menyampaikan peluang ekspor kepada seluruh pelaku UMKM yang hadir. Beliau menandaskan, berkaitan dengan rintisan kerjasama KADIN Banyumas dengan KADIN Arab Saudi, ada peluang untuk mempromosikan produk-produk UMKM dalam waktu dekat. Terkait hal itu, KADIN mempersilahkan para pelaku UMKM yang berminat UNTUK mendaftarkan produknya. Peluang ini langsung disambut antusias oleh pelaku UMKM dan akan segera ditindaklanjuti yang mana semua pelaku UMKM diminta untuk menyiapkan sampel dan deskripsi singkat tentang produknya sehingga terinformasikan dengan baik kepada calon buyer di Arab Saudi.
Selanjutnya, Arsad Dalimunte mengangkat tentang perlunya pengusaha mambangun manajemen tangguh dan visioner. Saatnya Superman didorong menjadi Superteam sehingga terjadi percepatan tumbuhkembang dan UMKM pun akhirnya naik kelas. Jika tidak, UMKM akan tergilas oleh persaingan yang semakin meng-global. Penguasaan atas informasi dan teknologi perlu dilakukan sehingga pelaku usaha memiliki referensi cukup untuk memahami peta usaha, persaingan, serta peluang yang lebih menjanjikan.