Central Java Invesment Bussines Forum 2014

Central Java Invesment Bussines Forum 2014

ENAM INVESTOR TERTARIK REALISASI INVESTASI DI BANYUMAS

 Jakarta. Kabar menggembirakan datang dari Central Java Investment Business Forum (CJIBF) diselenggarakan oleh Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Propinsi Jawa Tengah dari tanggal 22-24 Oktober 2014 di Hotel Sahid Jaya Jakarta Pusat. Yaitu terjadi transaksi kepeminatan investasi di wilayah Banyumas sebanyak 6 investor yang berminat menanamkan modalnya di bidang property, pergudangan, restoran dan pariwisata senilai Rp 302 miliar.

Kegiatan CJIBF tersebut juga dihadiri 7 kepala daerah se-Jateng, termasuk Bupari Banyumas, Ir. H. Ahmad Hussein beserta istri. Bupati Banyumas menyambut baik kepeminatan investasi tersebut dan berharap segera ditindaklanjuti oleh Pemkab Banyumas khususnya yang berminat menanamkan modalnya di  Banyumas.

Bupati Banyumas bertemu juga dengan sejumlah investor dan langsung melakukan diskusi terkait berbagai hal persiapan potensi daerah yang siap ditawarkan ke investor.  Sementara itu, potensi investasi yang ditawarkan pemkab Banyumas adalah investasi pengembangan lokawisata Baturaden dan Cikakak yang direncanakan akan dikelola secara professional oleh pihak swasta. Pengelolaan oleh swasta di beberapa lokasi wisata itu dimaksudkan untuk lebih agresif dalam pengembanan lokasi wisatanya, sarananya dan pendapatannya. Selama ini, pengelolaan oleh SKPD Pemkab kurang maksimal sehingga kalah bersaing dengan lokasi baru yang kini mulai tumbuh dimana-mana. Karenanya dengan pengelolaan oleh swasta, pemerintah tinggal menerima hasilnya dan dinamika lokawisata lebih terjamin.

Kegiatan itu juga mengagendakan 2 acara sekaligus yaitu, (1) agenda promosi investasi pada 24 Oktober 2014 dan (2) agenda kerjasama dan kepeminatan investasi daerah oleh investor dalam dan luar negeri yang dibawa oleh BPMD prop Jateng kepada tiap pemerintah Kabupaten yang telah memiliki proyek-proyek yang sudah ditetapkan tiap daerah siap untuk dikerjasamakan dengan berbagai invetor.

Acara CJIBF dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang memaparkan dan mengarahkan agar forum bisnis-investasi (investmen gathering) yang sudah dilakukan oleh Pemrop Jateng dengan fasilitasi BPMD prop Jateng dapat dimanfaatkan oleh tiap daerah (kabupaten/kota) untuk bisa segera berkomunikasi sekaligus menindaklanjuti form kepeminatan investasi yang sudah ditawarkan kepada investor. Tugas setiap kepala daerah atau SKPD yang bertanggungjawab terhadap kevalidan data potensi yang ditawarkan untuk melakukan konsolidasi investasi sehingga ketika investor benar-benar merealisasikan dan butuh fasilitasi daerah, investor merasa kepastian investasi.

Sementara itu, di sisi yang lain, tercatat secara keseluruhan dalam kegiatan tersebut, tercatat sekitar Rp 20 triliun yang diperoleh dari lebih 56 proyek investasi daerah yang tersebar merata di tiap daerah. Proyek yang ditawarkan mencakup proyek-proyek di sektor manufaktur, property, agrikultur dan Pariwisata.

Untuk kab. Banyumas sendiri, yang sudah siap untuk dikerjasamakan adalah proyek – proyek Pariwisata. BPMPP Kab. Banyumas membawa 3 proyek potensi investasi yang siap ditawarkan dan bapak Bupati Banyumas, Ir. Achmad Hussein sendiri yang menghadiri dan memutuskan untuk segera menawarkan proyek investasi di bidang pariwisata. Yaitu proyek Pengembangan Kawasan Baturaden, Wisata alam Curug Gumiwang-Kemawi dan Lokawisata Cikakak.

Sedangkan dari jumlah nilai transaksi kepemintan , ada 6 calon investor yaitu PT. Artha Buana Industry( Perikanan dengan nilai Rp 20 miliar), PT Bukit Kiara Letari Jakarta (UKM Center dengan nilai Rp 30 miliar), PT Richeese Kuliner Indonesia (Restoran dengan nilai Rp 2 miliar), PT Santika Griya Persada (Property dengan nilai Rp 100 miliar), PT Santika Griya Persada (Pariwisata-Panin Group) dengan nilai Rp 100 miliar dan PT Raharjo Group (Pariwisata dengan nilai Rp 50 miliar. Sehingga total nilai kepeminatan investasi Rp 302 miliar.

Untuk itulah menjadi tugas SKPD terkait  (Setda, Bappeda, Dinakan, Dinporabudpar, Cipta Karya dan BPMPP—red) untuk melakukan koordinasi dan kosolidasi lebih teknis agar ketika para investor tersebut benar-benar datang ke Banyumas, data dan informasi terkait realisasi investasi sudah dipersiapkan dengan matang dan pasti. Ini menjadi salah satu tugas Kepala Sub-Bidang Hubungan dan Kerjasama Penanaman Modal adalah mempersiapkan data dan informasi potensi investasi daerah, data dan informasi UMKM sesuai bidang yang akan dikerjasamakan dan menyiapkan draft kerjasama usaha antar UMKM lokal dan pengusaha dari form kepeminatan investasi daerah. Data dan informasi potensi dan peluang investasi harus benar-benar valid dan sudah dikomunikasikan lintas stakeholders agar ketika para pengusaha nasional dibawah pengawasan pemkab Banyumas guna mengecek ke lapangan benar dan akurat adanya. Untuk itu, Kasubid Hubungan dan Kerjasama dan Subid Bina Program disarankan melakukan komunikasi dan koordinasi internal lintas SKPD di Pemkab Banyumas khususnya Bappeda untuk melakukan langkah lanjutan realisasi imvestasi. Kita tunggu! ** (Tasroh, S.S.,MPA,.MSc: BPMPP Kab. Banyumas)